Belajar pada Orang yang Tepat

2060
0
BAGIKAN
Pelatihan

Seorang teman dengan sangat bersemangat menceritakan ilmu yang baru saja dia dapatkan dari sebuah seminar gratis yang berjudul “Menjadi developer property tanpa modal uang”. Dia menjelaskan, “Dengan ilmu yang didapat dari seminar ini, kita bisa menjadi developer properti dengam modal uang yang sangat minim. Saya akan segera ikut workshop sebagai lanjutan dari seminar gratis itu. Workshop ini hanya perlu membayar tiga juta rupiah. Sangat murah jika dibandingkan dengan ilmu luar biasa yang akan saya dapatkan.”

Saya tidak mau mengganggu semangat untuk belajar yang sedang dimiliki oleh teman saya ini. Namun, saya mengajak teman saya ini untuk berpikir sedikit lebih dalam.

Pertama, saya ajak teman saya ini untuk berpikir alasan seminar tersebut diadakan. Apakah seminar ini bermaksud mencari uang ataukah ingin berbagi ilmu. Ketika kita mencoba mengerti alasan suatu seminar diadakan, kita akan bisa melihat dengan lebih jelas apakah kita memang akan mendapatkan sesuatu dari suatu seminar. Dari biaya ikut satu hari workshop sebesar tiga juta rupiah, saya merasa bahwa tujuan utama penyelenggara seminar ini adalah untuk mencari uang. Workshop dengan tujuan mencari uang seperti ini akan mengomersialkan informasi. Untuk mendapat sedikit pengetahuan, peserta workshop bisa dipastikan akan mengeluarkan biaya tambahan.

Kedua, jika memang trainer ini bisa membangun banyak rumah tanpa keluar uang maka dia pasti tidak akan ada waktu luang karena sibuk membangun lebih banyak rumah lagi.  Jika sampai dia punya banyak “waktu luang” dengan mengadakan banyak seminar maka kita patut bertanya, “Kapan dia membangun properti miliknya sendiri?” Jangan-jangan trainer kita ini memang cari uang dari mengadakan seminar. Sama seperti Robert Kiyosaki yang kaya bukan dari properti yang dia miliki tetapi dari seminar dan buku yang dia tulis.

Ketiga, setiap orang senantiasa ingin menambah apa yang sudah dia miliki. Ada banyak orang yang mengatakan bahwa dia akan pensiun ketika memiliki dana satu miliar rupiah. Namun, ketika dia sudah memiliki satu miliar rupiah dia tidak mau pensiun. Alasannya dia ingin mendapatkan lebih banyak lagi. Tidak banyak orang berhasil berkata “cukup” kepada kariernya dan aset yang dimiliki. Jika memang dia ingin senantiasa berkembang dan merasa bahwa menjdi developer properti mendatangkan keuntungan yang luar biasa maka dia pasti lagi sibuk menjadi developer. Orang akan memberikan waktu terbanyak mereka pada pekerjaan yang paling banyak menghasilkan. Warren Buffet jarang memberikan pelatihan karena sibuk mengurusi perusahaannya.

Jika memang trainer kita ini bisa berkata “cukup” maka ikutlah workshopnya karena dia akan memberi informasi sampai tuntas kepada peserta seminarnya. Sebaliknya, jika dia belum merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki dan ingin membangun lebih banyak properti lagi maka jangan ikut seminarnya karena dia akan mengambil uang Anda.

Untuk menguji hal ini coba berdiskusi sejenak dengan dia mengenai pandangannya tentang kekayaan dan rasa cukup. Kalau ternyata dia menjawab bahwa dia senantiasa ingin membangun lebih banyak lagi perumahan maka dia mencari uang dari seminar ini. Orang yang masih mencari uang dari membangun perumahan tidak mungkin memberikan informasi menyeluruh kepada orang yang akan menjadi pesaing mereka.

Ketika saya menjelaskan tiga hal ini kepada teman saya, dia memutuskan untuk mencari informasi mengenai latar belakang dari trainer yang akan dia ikuti workshopnya. Internet adalah tempat yang tepat untuk memulai pencarian Anda. Saya harap Anda juga melakukan hal  yang sama. Jangan sampai uang yang Anda keluarkan tidak sebanding dengan pengetahuan yang Anda dapatkan. Belajarlah dari Firman Tuhan, maka Anda yang tidak berpengalaman akan mendapatkan kebijaksanaan.

TINGGALKAN KOMENTAR